Saturday 1 June 2013


I Finally Found You


Author : KyuNa (setta_ana@yahoo.co.id)
Leght : 15 pages
Genre : Romantic, Hurt, Comedi, Hurt, Sad
Main cast :
Cho Kyuhyun as Kyuhyun
Shim Miyong Original Carackter (OC)
Shim Changmin as Changmin
Choi Zhoumi as Zhoumi
Lee Donghae as Donghae
All cast yang tidak bisa Author sebutin ^^
Author membuat FF ini karena terinspirasi oleh lagunya Ailee yang judulnya Heaven
Happy reading ya chingu…


Author POV
“ Aish! Kemana sebenarnya si namja babo itu? Bahkan ini sudah hampir setengah jam! Awas saja kau Shim Changmin! Aku pasti akan mencingcangmu!” gerutu seorang gadis yang tidak lain adalah Miyoung yang sedang menunggu adik sekaligus saudara kembarnya, Changmin. Nampaknya yang dia tunggu tak kunjung-kunjung datang. Pasalnya hari ini dia harus segera pulang karena dia ada jadwal kuliah pagi dan  dia tentunya juga tidak mau sampai bangun terlambat. Berkali-kali diliriknya jam ditanganya dan sekarang sudah menujukan pukul 9 malam. “ Arggghh!! Shim Changmin nemo paboya!” teriaknya sembari mengacak-acak rambutnya.
Dari arah berlawana nampak seorang namja yang sedang berjalan terburu-buru, karena tergesa-gesa dia tidak menyadari sekelilingnya.
BRUK!
Tanpa biasa dihindari mereka bertabrakan karena posisi Miyoung yang muncul dari arah tikungan secara tiba-tiba.
“Appo! Ya! Apa yang sebenarnya kamu lakukan huh?!” ringis Miyoung karena pantatnya sukses mendarat dengan mulus di aspal.
“Apa kau tidak melihat aku sedang membawa barang-barang ini huh?!” balas namja itu kesal. Bagaimana tidak barang-barangnya itu ikut terjatuh dan salah satunya tertindih oleh Miyoung.
“Harusnya kau lebih berhati-hati! Lihat apa yang telah kau lakukan! Huwaaa… kakiku berdarah!” tiba-tiba Miyoung menagis keras dan hal itu membuat namja tersebut bingung.
“ Ya! Berhentilah menangis! Disini bukan hanya kau yang dirugikan! Lihat barang-barangku juga rusak! Jadi berhentilah menangis! Bukankah itu salahmu sendiri yang tiba-tiba muncul secara mendadak huh?” sentak namja tersebut sambil menunjuk-nunjuk kearah Miyoung.
“hiks.. tapi aku benar-benar tidak tahu. Mianhe” jawab Miyoung sambil terisak.
“huh. Jinja! Hari ini benar-benar menyebalkan bagiku. Baiklah aku akan memaafkanmu karena aku tak tega melihatmu yang mengenaskan seperti itu. Kaja kita pergi”  kata namja tersebut sambil mengulurkan tanganya. karena kasihan namja tersebut membantu Miyoung berdiri dan memapahnya menuju mobilnya yang tidak jauh diparkirkan dari sana.
“ Gomawo tapi aku sudah menunggu seseorang” jawab Miyoung setelah dia berhasil berdiri ddengan dibantu namja tersebut.
“  joengmal? Oh baguslah kalau begitu jadi aku tidak perlu mengantarkanmu dan menjelaskan pada orangtuamu jika mengetahui anak gadisnya dalam keadaan mengenaskan seperti ini” kata namja tersebut sembari tersenyum sinis.
“MWO?” Miyoung mengerti maksud pembicaraan namja tersebut. Bagaimana tidak keadaanya memang sangat mengenaskan karena rambutnya yang dia kuncir sekarang tergerai dan sedikit acak-acakan akibat dia kesal menunggu Changmin yang tidak kunjung-kunjung datang.
“ Cih! Rupanya kau seorang yeoja yang tidak memperhatikan penampilan. Padahal diluar sana para yeoja belomba –lomba tampil secantik mungkin” ucapnya datar seraya memperhatikan Miyoung dari atas hingga bawah. Hal itu sukses membuat Miyoung sedikit risih dengan tatapan namja tersebut.
“ M-mwo?” Miyoung tampak terkejut dengan ucapan namja tersebut. Bagaimana biasa seorang namja setampan dia memiliki mulut setajam  itu.
“ Ah. Bahkan kau juga tuli sekarang” namja tersebut terkekeh dan berlalu setelah mengabil barang-barangnya.
“ Ya! Apa yang kau ucapkan dasar namja babo!” teriak Miyoung kesal.
“ Kyuhyun. Namaku Cho Kyuhyun. Bukan babo nona” sahut Kyuhyun tanpa menoleh dan dari kejauhan tampak dia memasang senyum evilnya.
Sekan teringat oleh sesuatu Miyoungpun mulai mengejar Kyuhyun.“ Cih! Apa-apan dia. Hei dasar namja gila! Mati kau!” teriak Miyoung sembari berjalan terseok karena kakinya yang masih cidera. Dia berusaha mengejar Kyuhyun yang telah sampai pada mobilnya dan  memasukan barang-barang yang ia bawa.
“ kenapa kau mengejarku? Oh, hei! Apakah kau terpesona oleh ketampananku ini nona? Hmm?” Tanya Kyuhyun dengan cengiranya yang lebar.
“ Cih! Tutup mulutmu itu tuan Cho! Kalau tidak akan kusumpal mulutmu itu dengan sepatuku!” ucap Miyoung skartis.
“ lalu apa yang kau lakukan hingga mengejarku?” Tanya kyuhyun sambil memasang wajah sinisnya.
“ aku hanya mau mengembalikan ini padamu” Miyoung mengangkat sebuah jam tangan berwarna silver dengan tangan kananya. Senyuman tampak tergambar pada wajah Miyoung. Belum sempat Kyuhyun mengambilnya Miyoung memasukan kedalam tas miliknya.
“ MWO? Apa yang kau lakukan? Cepat kembalikan!” Kyuhyun sangat terkejut dengan kelakuan Miyoung yang tiba-tiba memasukan jam tangan miliknya ke dalam tasnya.
“ ini akan aku sita” jawabnya puas sambil tersenyum evil.


Kyuhyun POV
“ ini akan aku sita” jawabnya yoeja tersebut sambil tersenyum evil. Hei itu miliku. Hah sungguh ini malam yang sangat menyebalkan! Batin Kyuhyun. Itu adalah jam tangan kesayanganya. Dan dia tidak mau sampai jam tanganya itu diambil oleh Miyoung begitu saja.
“ Miyoung-ah apa yang kau lakukan? Aku sudah mencarimu sedari tadi!”  tiba-tiba muncul seorang namja dengan setengah berlari menuju kearah kami. Ah. Siapa lagi dia? Apakah namjachingunya? Cih ternyata gadis seperti ini memiliki seorang namjachingu juga. Tunggu. Sepertinya aku pernah melihat namja ini. Tapi dimana? Dan.. yeoja ini. Entah mengapa aku merasa kenal dengannya. Padahal kami baru bertemu tadi. Itupun karena dia menabraku. Aku ingat. Sorot mata ini. Dulu aku sering melihatnya. Tapi kapankah? Aku benar-benar lupa.
“ Wae?” Tanya Miyoung malas.
“ Wae? Huh kenapa kau malah bertanya seperti itu! Jelas aku khawatir padamu! Aku tidak mau sampai umma marah gara-gara aku menelantarkanmu” jawab namja itu kesal.
“ kenapa kau malah marah-marah? Harusnya aku yang marah padamu babo!” ucap Miyoung sambil menjitak kepala adiknya.
“ Appo! Ya! Kenapa kau memukulku huh?” ringis namja tersebut.
Bah sepertinya aku tidak dianggap disini. Baiklah aku akan pulang saja. Nampaknya juga yeoja ini sudah tidak apa-apa.
“ sebaiknya aku permisi dulu. Tampaknya kau sudah baik-baik saja” kataku sembari sedikit membungkukkan badan.
“ Nugu?” Tanya namja tersebut pada Miyoung. Sedangkan yang dintanya malah melengos.
Cih! Apa yang dilalukan yeoja ini? Kenapa dia memasang tampang yang begitu menyebalkan. Argh! Andai saja tak ada namja ini pasti sudah ku maki-maki.
“ kau tidak perlu menanyakan namja gila ini. Kajja kita pulang” jawabnya sambil mengapit tangan namja tersebut.
Kyuhyun POV End

Author POV
Tanpa menunggu reaksi Kyuhyun, Miyoung segera berlalu meninggalkan Kyuhyun yang sedang terbengong-bengong melihat kelakuan Miyoung yang mencampakkan dirinya. Seumur- umur baru kali ini dia menerima perlakuan yang tidak biasa ini (ih, Author lebay deh! haha). Jika biasanya para yeoja akan memuja dan berebut perhatianya tapi tidak dengan yeoja satu ini. Tampaknya dia tidak tertarik dengan seorang Cho Kyuhyun. Perlahan-lahan tampak sebuah seringaian yang tampak mengerikan dari wajah Kyuhyun. Entah apa itu artinya. Tapi yang jelas akan menjadi sesuatu hal yang mengerikan.
-
Miyoung POV
“ umma hari ini aku sepertinya akan pulang terlambat lagi” kataku ketika sudah berada diruang makan.
“ Wae? Kenapa akhir-akhir ini kau jadi sering pulang terlambat?” dahi Umma tampak berkerut sepertinya ia tidak terlalu suka kalau aku pulang malam. Hah.. ottoekke. Padahal aku memang harus mengerjakan  tugas kuliahku bersama teman-teman lainya.
“ Karna dia akan berkencan Umma.. Appo!” teriak Changmin sambil melotot kearahku karena kepalnya sukses terkena jitakanku.
“ rasakan babo! Siapa suruh kamu berbicara yang tidak-tidak” belaku sambil tersenyum lebar. Haha rasakan kau Shim Changmin.
“ Haish! Dasar kau ini kasar sekali Miyoung-ah! Pantas saja tidak ada namja yang mau denganmu” sahut Changmin kesal. Mwo?Aish! Dasar bocah tengik! Hari ini kau masih beruntung karena masih ada Umma. Tapi kalau Umma tidak ada sudah aku pastikan kau akan menyesal. Kekekke
“ sudahlah jagan bertengakar cepat selesaikan sarapan kalian” tegur Umma.
“ Ne” jawab kami kompak.
DRTDRTDRT
Kurasakan ada yang bergetar disakuku. Tampak sebuah pesan masuk.
From : Donghae
Aku akan segera menjemputmu 5 menit lagi
“Aigoo.. aku lupa hari ini dia akan menjemputku” kataku sambil menepuk pelan keningku.
Sedetik kemudian aku sudah sibuk mengetikan balasan pada ponselku.
To : Donghae
Omo! Aku hampir saja lupa
Baiklah aku akan menunggumu ^^
Segera kutekan send. Aku tersenyum teringat wajah Donghae yang kesal karena dulu aku pernah  berangkat terlebih dahulu. Padahal hari sebelumnya kami sudah berjanji akan berangkat bersama. Dan kali ini aku hampir membuatnya kesal lagi.
“ Donghae?” Tanya changmin sambil masih sibuk mengunyah rotinya.
“ Ne” jawabku sambil tersenyum.
“ kalau begitu hati-hatilah dan jangan sering bertengkar suruh dia sering-sering kesini, sepertinya dia sudah jarang kesini lagi” kata Umma serius.
“ Ne Umma. Ah sepertinya dia sudah datang” ujarku seraya berdiri. “ aku berangkat dulu. Annyeong” pamitku kepada umma dan Changmin dan hanya dibalas anggukan oleh mereka.
Tampak Donghae sudah berada didepan pintu rumahku. Dia sangat tampan dengan hanya sebuah balutan celana hip-hop dan bajunya yang sedikit ketat itu. “ Sexy” gumamku.
“ Ne?” Tanya donghae.
“ tidak. Kajja sebaiknya kita berangkat saja” kataku mengalihkan perhatian. Aish! Miyoung babo apa yang kau lakukan? Rutukku dalam hati.
Selama dalam perjalanan kami diam tidak ada yang memulai berbicara. Kulirik sekilas wajahnya yang sedang serius menyetir. Manis. Entah apa yang saat kupikirkan. Tapi yang jelas setiap aku melihat kearahnya dia terlihat semakin tampan. Tapi tentu saja aku tidak pernah mengatakanya. Jika aku mengatakanya tentu saja dia akan semakin besar kepala. Aku dan Donghae bersahabat sejak lama saat aku awal masuk kuliah dan  dia yang menolongku ketika aku jatuh terpeleset. Sejak saat itu kami sering bersama. Meskipun kami sering bertengkar hanya karena masalah sepele. Dia juga sudah dekat dengan keluargaku. Terutama Changmin karena mereka memang sudah berteman dari awal.
“ apakah wajahku begitu tampan sehingga kau terus memelototi wajahku huh?” Tanyanya membuyarkan lamunanku. Terang saja aku kaget karena aku terpergok olehnya.
“ mwo? Aniyo. Aku tidak sedang melihatmu” kataku sambil menunduk. Sudah kupastikan pasti wajahku saat ini sudah seperti udang rebus.
“ haha.. sudahlah. Mengaku saja. Toh aku memang sangat tampan tidak heran juga kalau kau juga ikut tersepona olehku seperti yeoja-yeoja lainya” kekehnya sambil sesekali meliriku.
“ cih! Percaya diri sekali kau Hae-ya” kataku skartis. Dia masih terkekeh. Aku benar-benar menyesal dengan apa yang telah aku lakukan tadi. Tak terasa akhirnya kami sampai ditempat tujuan. Seperti biasa Donghae selalu menyita perhatian para yeoja dengan senyuman mautnya begitu keluar dari mobilnya. Yang mau tak mau aku juga mengakuinya. Hmm.. tapi lihat sekarang. Aku juga menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak. Karena  aku juga bersama Donghae. Ada yang menatapku dengan tatapan iri dan sinis.
“ kajja kita pergi” ajaku karena kurasakan atmosfer yang tidak mengenakan dari mata para yeoja tersebut.
“ ok” jawabnya sambil tersenyum. Cih! Yang benar saja sedari tadi dia tersenyum terus. Rasanya aku benar-benar kesal denganya. Bagaimana tidak sejak tadi dia tidak berhenti tebar pesona kepada para yeoja yang ada di kampus ini.
Miyoung POV End
-
Author POV
Sore itu Miyoung tampak duduk menyendiri disebuah bangku taman sambil memegang sebuah gelang berwarna perak bertuliskan CM ‘Cho Zhoumi’ namjachingunya yang tiba-tiba menghilang 1 tahun yang lalu. Sebenarnya dulu Miyoung adalah gadis yang ceria tidak seperti sekarang yang dingin dan cuek terhadap penampilanya. Miyoung lebih memilih menghindar dari namja-namja yang tertarik padanya dan mulai bersikap dingin pada orang lain. Semua itu ia lakukan karena ia masih menunggu Zhoumi. Bahkan sampai sekarangpun ia masih menutup hatinya untuk orang lain. Miyoung memang yeoja yang sangat cantik dikampusnya, tak heran jika banyak namja yang ingin mendekatinya.
“ hahh.. ottoekke. Sampai sekarang aku masih belum bisa melupakanmu” Miyoung menghela nafas panjang. Perlahan kenangan-kenangan bersama Zhoumi ditaman ini muncul begitu saja dibenaknya. Kenangan pertama kali Zhoumi menyatakan persaanya. Sosoknya yang begitu hangat dan melindungi seperti sosok seorang Appa baginya. Karena semenjak Miyoung berumur 15 tahun Appanya itu telah meninggal akibat kecelakaan.

Miyoung POV
Aku lelah. Aku benci suasana seperti ini. Kau meninggalkanku tanpa penjelasan apa-apa. Sebenarnya apa yang kau sembunyikan padaku Zhoumi-ah. Kenapa kau bertingkah seolah-olah aku bukan siapa-siapamu. Ah, rasanya begitu sakit ketika kau tiba-tiba berkata kau akan pergi ke Amerika. Perlahan kurasakan bulir-bulir hangat mulai membasahi pipiku. Segera kuhapus dengan kasar. Aku tidak mau ada orang yang melihatku menangis seperti ini. Foto ini kenapa terlihat begitu menyakitkan bagiku. Zhoumi dengan senyumnya yang lebar dan aku yang tersenyum malu-malu. Ah, ini karena dulu kami berfoto dikeramaian dan banyak yang melihat kami waktu itu. Wajahku kala itu merah seperti udang rebus. Haish jinja! Mengapa aku selalu mengingat tentang dia? Bukankah dia sudah meninggalkanku? Bahkan dia juga tidak mengatakan kata putus padaku. Apakah mungkin dia mencoba mempermainkan aku? Ani. Aku mengenalnya dia tidak akan mempermainkan aku. Pasti ada sesuatu yang lain yang membutanya terpaksa melakukan itu padaku. Pasti.
“ Gwenchana Miyoung-ah? Apakah kamu sakit?” Tanya sebuah suara di sampingku.
“ Omo! Sejak kapan kau ada disini?” tanyaku ketus begitu mengetahui kalau yang ada di sampingku adalah Donghae.
“ Emm.. kira-kira sejak kau melamun dan memandangi fotomu bersama Zhoumi itu.” Cengiranya tampak begitu lebar. Pasti dia senang karena sukses memergokiku sedang menagis.
“ Aish! Kau benar-benar menyebalkan Donghae-sshi!” tanpa mengindahkan ucapanya tadi aku segera berlalu meninggalkanya. Aku benar-benar tidak tahan jika harus berdebat denganya karena suasana hatiku yang benar-benar buruk saat ini.
“ Ya! Kenapa kau malah pergi? Tunggu aku Youngi-ah” ujarnya sambil berusaha mengejarkau yang sudah berjalan menjauh.
Miyoung End

Donghae POV
“ kemana yeoja itu pergi? Lagi-lagi dia menghilang! Haish! Benar-benar merepotkan” gerutuku sambil celingak celinguk didepan kelas Miyoung yang tidak muncul sedari tadi. “ Mungkinkah dia sedang ditaman itu lagi?” tanyaku pada diri sendiri. Tanpa pikir panjang langsung kulangkahkan kakiku menuju taman belakang kampus. And see. Sekarang aku mendapati dia sedang menagis. Apa yang menyebabkan yeoja itu menangis? Bukankah sudah lama aku tidak melihatnya menangis. Tunggu, apa ini jangan-jangan ada hubunganya dengan Zhoumi? Cih! Kenapa namja babo itu terus saja mengganggu pikiran sahabatku ini. Aku melangkahkan kakiku mendekat kearahnya dan duduk disampingnya. Nampaknya dia tidak mengetahui kehadiranku ini. Pikiranya saat ini pasti hanya ada pada Zhoumi.
“ Gwenchana Miyoung-ah? Apakah kamu sakit?” tanyaku khawatir. Bagaimana tidak keadanya begitu menyedihkan. Raut wajahnya menyiratkan kekecewaan yang begitu dalam.
“ Omo! Sejak kapan kau ada disini?” haha.. dia benar-benar tidak menyadari kehadiranku. Buktinya dia terkejut begitu melihatku.
“ Emm.. kira-kira sejak kau melamun dan memandangi fotomu bersama Zhoumi itu.” Kataku sambil menyengir lebar. Haha.. aku benar-benar puas bisa memergokinya sedang menagis. Karena biasanya dia akan berlagak sok kuat didepanku. Padahal kenyataanya dia begitu rapuh.
“ Aish! Kau benar-benar menyebalkan Donghae-sshi!” sentaknya serasa meninggalkanku.
“ Ya! Kenapa kau malah pergi? Tunggu aku Youngi-ah” kagetku karena tiba-tiba dia beranjak meninggalkanku. Haish padahal niatku baik. Kenapa dia malah mengacuhkanku.“ Youngi-ya! Tunggu!” Miyoung berhenti berjalan dan menoleh padaku. “ mworago?” tanyanya. “ Cih! Pertanyaan apa itu harusnya aku yang bertanya kenapa kau meninggalkanku!” sungutku sambil menjajari langkahnya.
“ Aku mau pulang” katanya datar.
“ Baiklah. Aku antar” ujarku seraya menarik tanganya. Bagaimanapun aku tidak tega melihatnya dengan keadaan mata sembab pulang sendirian. Aku benar-benar tidak tega melihatnya. Sosoknya jauh berbeda dengan Miyoung yang dulu kukenal. Seakan sosok Miyoung yang ceria dan hangat itu menghilang tergantikan oleh sikap dinginya.
“ Aniyo Donghae-ah. Aku bisa pulang sendiri” ujarnya sambil melepaskakan genggaman tanganku padanya.
“ Apa kau tidak bisa melihat keadaanmu ini huh? Lihat matamu itu!” ujarku skartis. “ Dasar yeoja keras kepala”
“ Terserahlah” ujarnya seraya berlalu. Haish! Baiklah mungkin dia masih ingin menyendiri. Aku sebenarnya tidak tega melihatnya kembali seperti ini. Aku lebih senang kalau dia bertingkah menyebalkan dari pada bersikap diam seperti ini.
Dongahe POV End
-
Author POV
“ Noona bisakah hari ini aku langsung pulang? Aku akan pulang dengan taxi saja. Andweee!! Aku tidak mau menunggumu lagi. Pokoknya aku mau pulang!” FLIP. Kyuhyun langsung memotong sambungan teleponya. Hari ini dia tidak bias menggunakan mobilnya karena masih berada dibengkel. Ahra Noona memang berniat menjemput Kyuhyun setelah pulang dari kantor Appanya. Tapi Kyuhyun sudah terlalu lama menunggu sehingga dia akhirnya memilih untuk pulang sendiri. Kyuhyun melangkahkan kakinya menuju halte terdekat. Dan mendapati ada seorang yeoja yang sedang terlungkup memegang lututnya. Dia tidak bisa melihat yeoja tersebut karena wajahnya tenggelam diantara lututnya tersebut.
“ Gwenchana Agesshi?” Tanyanya pada yeoja tersebut.
1 menit
2 menit
3 menit
Masih tak ada respon dari yeoja tersebut. “ Ya! Apa kau tuli huh?! Aku sedang berbicara padamu!” teriak Kyuhyun kesal.
“ Wae? Aku sedang tidak berniat berbicara” kata Miyoung ketus yang ternyata adalah yeoja tadi.
“ Aigoo.. bukankah kau adalah si Yeoja kemarin itu? Hah. Ternyata kita bertemu lagi. Apakah ini suatu kebetulan yang sangat aneh Agesshi?” Tanya Kyuhyun seraya duduk disamping Miyoung. Miyoung yang mendengar hal tersebut kontan membelalakan matanya.
“M-mwo? Kau pikir aku sengaja bertemu denganmu huh?” jawab Miyoung ketus. “ Cih! Dasar namja narsis!” batinya.
“ Buktinya?” Tanya Kyuhyun sambil mengedikan bahu.
“ Aku tidak punya waktu untuk bermain-main denganmu Kyuhyun-sshi” Miyoung sengaja menekankan kata Kyuhyun-sshi agar namja tersebut mengerti kalau mereka adalah orang asing yang tak saling mengenal.
“ Oh. Jinja? Kupikir menarik juga kalau kita juga bermain-main” bisik Kyuhyun didekat telinga Miyoung sambil menyeringai.
“ MWO? Apa maksudmu? Kau benar-benar..” belum sempat Miyoung melanjutkan kata-katanya Kyuhyun sudah mengecup bibir Miyoung sekilas. Miyoung membelalakan mata karena terkejut dengan sikap Kyuhyun yang tiba-tiba tersebut.
BLUSH
Wajah Miyoung seketika menjadi merah. Kyuhyun hanya terkekeh pelan melihat kepolosan yeoja yang ada didepanya tersebut.
“ Apakah kau begitu menyukai yang tadi Agesshi?” Tanya Kyuhyun seakan menyadarkan Miyoung yang entah pikiranya sekarang berada dimana.
“ Kyaaa!!! Apa yang kau lakukann!” teriak Miyoung sambil memukul-mukul Kyuhyun dengan tasnya.
“ Appo! Ya! Berhentilah! Kau bisa membuatku terluka tau! Apa kau tidak tau kalau aku ini idola para yeoja huh?!” Kyuhyun berusaha menghindari pukulan-pukulan Miyoung. Tapi tetap saja dia masih terkena pukulan Miyoung. Karena posisinya yang tidak seimbang tubuh Kyuhyun limbung dibangku halte tersebut. Reflek tanganya menarik tangan Miyoung. Tapi yang terjadi malah tubuh Miyoung ikut terjatuh dan posisinya berada tepat diatas tubuh Kyuhyun dan bibir mereka saling bertemu. Mereka sangat terkejut. Tapi seakan waktu berhenti berputar. Mereka saling bertatapan lama. Melihat wajah masing-masing yang begitu dekat. Sedetik kemudian mereka tersadar dan segera bangkit. Wajah mereka sama-sama merah. Rasa canggung tiba-tiba menyelimuti suasana antara mereka.
“ Miyoung-ah! Gwenchana? Kenapa kau masih berada disini?” Tanya sebuah suara yang ternyata adalah Donghae sahabatnya. Donghae berjalan mendekat kearah Miyoung dan mendapati Miyoung sedang bersama seseorang. “ Nugu?” Tanya Donghae pada Miyoung. Tapi Miyoung tidak menjawab dan langsung bangkit berdiri disamping Donghae.
“ Kyuhyun. Cho Kyuhyun imnida” sahut Kyuhyun sambil membungkukan badan tanda hormat. Miyoung yang melihat itu seketika mendelik kearah Kyuhyun. Kyuhyun yang melihat Miyoung mendelik kearahnya hanya terkekeh pelan.
“ Donghae. Lee Donghae imnida” seraya tersenyum tipis kearah Kyuhyun.
“ kajja. Sebaiknya kita langsung pulang saja” ujar Miyoung seraya menarik lengan Dongahe.  Dongahe sempat bingung dengan tingkah Miyoung yang menurutnya begitu aneh.
“ kalau begitu kita pergi dulu. Annyeong Kyuhyun-sshi” pamit Dongahe sambil membungkuk.
“ Palli Dongahe-ah!” teriak Miyoung yang sudah berjalan lebih dulu.
“ Ne!” jawab Dongahe seraya berlalu.
“ Miyoung? Hmm.. sepertinya dia gadis yang menarik” gumam Kyuhyun. Sepertinya aku pernah bertemu denganya. Tapi dimana? Batin Kyuhyun. Beberapa menit kemudian Nampak sebuah mobil menghampirinya.
“ Mianhe Kyunnie. Tadi aku ada urusan mendadak. Jadi aku terlambat menjemputmu” kata Ahra Noona sembari menurunkan kaca mobilnya.
“ geurae. Kajja kita pulang. Palli aku sudah sangat lapar” ujar Kyuhyun setelah masuk kedalam mobil terlebih dahulu.
-
“ Yeoboseo. Changmin-ah. Bisakah kau membawakan bukuku yang berada diatas meja belajarku? Jeball! Aku benar-benar lupa membawanya. Mwo? Aku sudah berjanji pada temanku akan membawanya hari ini. Andwae! Kau harus membawanya sekarang. Palli! Aku tidak akan memaafkanmu kalau kau sampai lupa. Arraseo?!” FLIP. Miyoung langsung mematikan ponselnya dan berjalan menuju kantin. Pandanganya menyapu kearah kantin dan tatapanya berhenti pada salah satu namja yang tengah dikerubungi oleh para yeoja disana. “ bukankah itu Kyuhyun-sshi?” gumamnya dalam hati. Omo! Jadi namja tersebut yang sering dibicarakan oleh teman-teman yeojanya. Parasnya tampan dan sikapnya yang dingin. Tapi tetap saja para yeoja tersebut menggilai Kyuhyun.
“ Hai Changi. Apa yang kau lakukan sehingga terus berdiri disana?” sapa Kyuhyun yang sekarang tengah berdiri dan berjalan menuju arah Miyoung yang masih berdiri ditempatnya.
“ MWO? Changi?” Tanya para yeoja tersebut tidak percaya.
“ kajja kita pergi!” Kyuhyun lantas merangkul bahu Miyoung dan berlalu meninggalkan seketika itu terdengar nada kecewa dari para yeoja tersebut karena mengetahui jika namja yang mereka idolakan ternyata sudah mempunyai seorang yeojachingu. Sesampainya di taman belakang kampus. Miyoung yang masih terkejut dan marah kepada Kyuhyun langsung menghentakan lengan Kyuhyun keras.
“ Ya! Apa yang kau katakana barusan huh?! Apa kau sudah gila!” tanyanya sengit.
“ haha.. santailah sebentar Changi~ya” katanya sambil tersenyum evil dan duduk di bangku taman tersebut.
“ hentikan ucapanmu tersebut! Kata-katamu sungguh membuat aku muak!” jawab Miyoung seraya duduk disamping Kyuhyun. Dari raut wajahnya Miyoung terlihat begitu kesal dengan ulah Kyuhyun.
“ tenanglah Miyoung-ah. Aku hanya bercanda saja” kekeh Kyuhyun yang melihat ekspresi wajah Miyoung yang menurutnya itu lucu. “ Mwo? Memengnya siapa dia berani-beraninya memanggil namaku seperti itu?” batin Miyoung dalam hati.
“ neo namja paboya!” kata Miyoung ketus sambil mengerucutkan bibirnya.
DRTDRTDRT
Tiba-tiba ponsel Miyoung bergetar. Miyoung melihat ponselnya dan mendapati nama Changmin yang meneleponya.
“ Yeoboseo” Miyoung langsung menjauhkan telinganya begitu suara namja diseberang sana berteriak. “ Ya! Kenapa kau berteriak babo! Aku sekarang berada di taman belakang. Andwae! Ya! Kau harus kesini segera! Shireo! Aku malas kesana. Pokoknya kau harus kesini dalam waktu 5 menit. Arra?!” Miyoung tampak kesal dengan Changmin karena bocah tersebut tidak mau mengantarkan bukunya. Kyuhyun yang mendengarkan percakapan Miyoung ditelepon bergidik ngeri melihat Miyoung yang begitu menakutkan jika sedang marah.
5 menit kemudian
“ Miyoung-ah! Kau sungguh merepotkan! Pantas saja kau tidak mau menemuiku ternyata kau sedang bersama seorang namja” cerocos changmin begitu sampai didepan Miyoung dan Kyuhyun.
“ bukankah ini namja kemarin itu?” Tanya Changmin dan dibalas anggukan malas oleh Kyuhyun. “ Sepertinya aku pernah melihatmu. Tapi dimana ya?” Tanya Changmin sambil berpikir.
“ tentu saja kau pernah melihatku. Aku Cho Kyuhyun” jawabnya datar.
“ Omona! Pantas saja aku pernah melihatmu. Ah. Ternyata memang benar kau orangnya” kata Changmin sambil manggut-manggut. Miyoung tampak terkejut dengan ucapan Changmin. Ternyata adiknya itu juga mengenali Kyuhyun. Sepertinya dia teringat akan seseorang. Tapi entah siapa. Suaranya familiar ditelinganya. Tapi tetap saja dia tidak bisa mengingat apapun.
“ Cih! Yang benar saja” kata Kyuhyun dingin.
“ haha.. mianhe” kata Changmin sambil tertawa lebar.
Miyoung POV
“ Cih! Yang benar saja” kata Kyuhyun dingin.
“ haha.. mianhe” kata Changmin sambil tersenyum lebar. Aku yang mendengarnya semakin tidak mengerti apa yang mereka katakana. Didalam kepalaku muncul berbagai pertanyaan yang membuatku menjadi bingung. Aneh sekali. Aku seperti mmengenali namja ini sebelumnya.
“ Gwenchana Miyoung-ah kenapa kau diam saja?” Tanya Changmin yang melihatku hanya terdiam.
“ Gwenchanayo Changmin-ah. Aku hanya sedang malas saja” jawabku datar.
“  Dasar yeoja aneh” cibir Kyuhyun.
“ Haish! Sudahlah. Kajja kita pulang saja Miyoung-ah! Aku sudah lapar~” ujar Changmin sambil menarik-narik baju Miyoung.
“ Arraseo. Tapi bisakah kau tidak menarik bajuku Changmin-ah! Apa kau tidak sadar kau itu sudah umur berapa?!” ujarku sambil menepis tanganya. Benar-benar kekanak-kanakan kan.
“ Haish! Kau ini! Apa kau pikir hanya aku yang bersikap kekanak-kanakan? Kau juga secara tidak sadar sikapmu lebih kekanak-kanakan dariku. Aku ini seperti Hyungmu tau*PLETAK* Appo!” ringis Changmin sambil mengelus kepalanya. “Rasakan itu Shim Changmin siapa suruh kau menceramahiku” ujarku penuh kemenangan dan pergi berlalu dari tempat itu.
“ Huh dasar yeoja aneh” gerutu Changmin.
“ Aku dengar itu Changmin-ah!” ujarku setengah berteriak tanpa menoleh kebelakang.
Miyoung POV End
Kyuhyun POV
“ hmm.. sebaiknya aku pergi juga” ujarku sambil berlalu. Meninggalkan changmin yang sedang terbengong-bengong.
“ Ya! Kenapa kalian berdua meninggalkanku?!” ujarnya sambil setengah berlari mengejarku.
-
Malam sudah larut. Tapi aku tak kunjung juga merasa mengantuk. Sekarang pikiranku hanya tertuju pada yeoja tadi sore yeoja tersebut adalah Miyoung. Kupandangi sebuah foto yang masih kugenggam. Disana terdapat sosok yeoja kecil yang berumur 8 tahun yang sedang tertawa riang dan tepat disebelahnya ada seorang namja kecil. Namja kecil itu adalah aku. Yah, aku dan Miyoung dulu adalah sahabat kecil. Dan kami berpisah ketika dia berumur 10 tahun. Karena Appaku harus mengurus bisnisnya yang ada di Jepang waktu itu. Sebelum berpisah kami sempat menangis bersama dan tidak mau berpisah. Itu karena aku dan Miyoung sangat dekat. Sifat evilnya dulu hampir sama denganku. Matanya yang selalu berbinar benar-benar membuatku menyukainya. Bahkan sampai sekarangpun aku masih merindukan tatapanya yang selalu membuatku ingin melindunginya. Entah hanya perasaanku saja atau bagaimana, semenjak aku mengetahui jika yeoja tersebut adalah Miyoung teman masa kecilku aku merasa ada yang berbeda darinya. Tatapan matanya tidak seceria dulu. Sinar matanya menyiratkan kepedihan. “Sepertinya aku harus mencari tau apa penyebabnya”. Gumamku seraya beranjak menuju tempat tidur. “ Argh.. badanku lelah sekali. Ah, perutku juga lapar” akhirnya aku lebih memilih menuju ruang makan dan menunda istirahatku. Setelah aku sampai diruang makan. Tampak semua sudah berkumpul termasuk Ahra Noona.
“ Kau lama sekali Kyunnie. Hampir saja aku mau memanggilmu” kata Ahra Noona ketika aku sudah duduk disampingnya.
“ Mian Noona. Tadi aku sangat lelah dan berpikir untuk langsung tidur. Tapi karna perutku juga lapar aku akhirnya kesini saja” jawabku datar.
“ bagaimanapun juga kau tetap harus makan Kyunnie. Jangan sampai kau sakit” ujar umma menasehatiku. Aku hanya diam saja dan memilih untuk segera memulai acara makanku. Selama makan kami hanya diam. Hingga yang terdengar hanya suara sendok dan piring yang beradu.
“ Umma. Bukankah tadi kau bilang akan membicarakan sesuatu?” Tanya Ahra Noona tiba-tiba. Membicarakan sesuatu? Hmm.. mungkin sesuatu itu sangat penting.
“ Aigoo.. Umma hampir lupa” kata Umma sambil menepuk keningnya pelan. “ tapi sebaiknya Appa kalian saja yang menjelaskanya” Ujarnya kemudian.
“ Hmm.. guerae. Begini. Appa akan membicarakan soal perjodohan yang telah disepakati kami dan teman Appa dulu” kata-kata Appa seakan menghentikan acara makanku. Tunggu. Perjodohan? Nugu? Apakah Ahra Noona yang akan dijodohkan?
“ Apakah kau ingat teman Appa dulu yang bernama Shim jaekyun?” tanyanya padaku.
“  Err.. sepertinya aku pernah dengar. Tapi aku lupa” jawabku asal. Aku benar-benar tidak berniat dengan pembicaraan yang serius ini.
“ Shim Jaekyun? Sepertinya aku mengenalnya” kata Ahra Noona sambil berpikir.
“ tentu saja kalian merasa kenal. Bukankah dulu kalian sering bermain dirumahnya?” kata Umma sambil tersenyum. Deg! Apa jangan-jangan yang dimaksud Appa dan Umma ada hubunganya dengan Miyoung? Ani. Mungkin bukan dia yang Appa dan Umma maksud.
“ Aku akan menjodohkanmu Kyunnie” kata-kata Appa sukses membuatku tersedak.
“ MWO??!!” aku tak percaya dengan apa yang aku dengar barusan. Atau jangan-jangan memang pendengaranku yang mulai memburuk.
“ Naega wae? Kenapa kau begitu kaget? Bukankah dulu kau sudah setuju” Tanya Umma bingung. Setuju? Tentang perjodohan? Itukan dulu sewaktu aku masih kecil. Ayolah, aku dulu tidak begitu mengerti soal perjodohan wajar saja kalau aku tidak serius menanggapinya.
“ Nuguseyo?” tanyaku akhirnya.
“ Shim Miyoung. Apakah kau tidak ingat? Dia kan temanmu sewaktu kecil dulu. Dan Changmin bocah kecil yang sering menempeli Ahra” ujar Appa menjelaskan.
“ Omona! Jadi itu mereka? Wah tak kusangka kita akan bertemu kembali” ujar Ahra Noona senang.
Semenjak kejadian dimana Appa membicarakan tentang perjodohan kami aku jadi berpikir untuk mendekatinya. Bukankah kami sudah berteman sejak kecil? Mungkin ini akan menjadi sesuatu yang menarik. Hahh.. tapi begitu mengingat kalau dia tidak mengingatku ini akan menjadi sesuatu yang agak sulit ditambah sepertinya dia tidak seceria dulu. Raut wajahnya Nampak murung. “ Cih! Wajahnya begitu polos” gumamku pelan karena teringat kejadian beberapa waktu yang lalu. “ Miyoung?” tanyaku pada diri sendiri. Apakah mungkin memang yeoja itu?

Continue
Gimana? Mau lanjut or udahan?
Gomawo udah pada baca Chingu. Mian kalau masih ada yang aneh dengan jalan ceritanya. Author masih baru. Hehe
Annyeong ^^

No comments :

Post a Comment